Pada usia awal-awal kelahiran suara tawa dan celoteh tak berarti seorang anak membawa kesenangan bagi orang-orang di sekitarnya. Semakin bertambahnya usia celotehnya dalam bentuk kata selalu di nanti sebagai perkembangan bicara dan emosinya.
Dengan gerakan waktu seperti itu kadang-kadang kita akan mendapatkan celoteh-celoteh anak itu sebagai kelucuan yang membuat tertawa kebijakan dan nasihat yang membuat kita kembali berpikir atas perbuatan kita dan kemarahan yang membuat kit akembali belajar dewasa dan mengendalikan emosi.