Kenang-Kenangan Hidup

Rp. 235,000 BUKU MURAH
Rp. 100,000

Buya Hamka adalah ulama, sastrawan, politikus, pahlawan nasional Indonesia dan Ketua Majelis Ulama Indonesia pertama. Buya Hamka merupakan tokoh Indonesia yang fenomenal karena dia terkenal di dalam dan luar negeri. Dalam 73 tahun usianya, Buya Hamka telah menulis 90-an buku. Pemikiran dan karya-karyanya fenomenal dan terkenal sepanjang zaman, antara lain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kakbah, dan Tafsir al-Azhar.  

Bagi Buya Hamka bangsa Melayu ialah mereka y

Buya Hamka adalah ulama, sastrawan, politikus, pahlawan nasional Indonesia dan Ketua Majelis Ulama Indonesia pertama. Buya Hamka merupakan tokoh Indonesia yang fenomenal karena dia terkenal di dalam dan luar negeri. Dalam 73 tahun usianya, Buya Hamka telah menulis 90-an buku. Pemikiran dan karya-karyanya fenomenal dan terkenal sepanjang zaman, antara lain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kakbah, dan Tafsir al-Azhar.  

Bagi Buya Hamka bangsa Melayu ialah mereka yang berbicara bahasa Melayu. Melayu merupakan salah satu kelompok etnis Austonesia yang menempati pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka dan beberapa wilayah di Kalimantan. Buku Kenang-Kenanganku di Malaya sangat kental membicarakan dua negara Malaya dan Indonesia sebagai bagian dari rumpun Melayu.

Kenang-Kenanganku di Malaya merupakan buku yang ditulis secara khusus oleh Buya Hamka sebagai salah satu manifestasi rasa cintanya terhadap Malaya. Cinta yang Hamka tuturkan sebagai cinta yang tulus dan sejati, yang tidak meminta balasan, dan rasa cinta yang sama sebagaimana rasa cintanya kepada Indonesia.  

Perkara utama yang muncul dalam buku karya Buya Hamka adalah:

• pokok tentang kebangsaan, bukan kisah pengembara semata

• sorotan Buya Hamka tentang bahasa Melayu sebagai akar rumpun bahasa Indonesia dan Malaya

• kejayaan sekaligus dedikasi manusia atas sikap loba dan nafsu dunia, sikap adu domba yang memecah belah persatuan bangsa

• perjuangan kerajaan-kerajaan Nusantara dalam melawan penjajahan

Lebih dari sekadar cerita perjalanan, buku ini merupakan bacaan pembangun jiwa dari seseorang guru bangsa. Buku ini banyak memuat informasi yang dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

Read more
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama HAMKA. Sosok ulama sastrawan juga politikus besar Indonesia yang mendunia dan fenomenal. Figurnya yang sederhana dan amanah menghantarkannya menjadi pejabat tinggi dan penasihat Departemen Agama dan beliaulah Ketua Majelis Ulama Indonesia yang pertama.
Gelar doktor kehormatan diperolehnya dari Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia serta gelar guru besar diperolehnya dari Universitas Moestopo Jakarta. Ini membuktikan bahwa selain beliau pemikir yang hebat beliau juga sosok yang arif bijak dan berwibawa.



Selain berdakwah melalui lisan Hamka juga aktif dalam dunia menulis. Beberapa karyanya yang epik seperti Tafsir al-Azhar Pribadi Hebat Merantau ke Deli Terusir Pandangan Hidup Muslim Ghirah: Cemburu karena Allah dan di antara karyanya diangkat ke layar lebar yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Di Bawah Lindungan Kabah.
Dari buku Kenang-Kenangan Hidup ini kita akan lebih mengenal dekat sosok Hamka. Perjalanan hidup Hamka sejak lahir dan tumbuh di lingkungan adat Minangkabau perjalanan kisah cinta kisah pilu masa kecil yang membuat ia bertahan pada satu cinta perjalanan dakwah kehidupan beliau dalam suasana Perang Dunia dan hiruk pikuk suasana kemerdekaan melawan Belanda juga Jepang dan mempertahankan kemerdekaan hingga kehidupan pada masa setelah Indonesia merdeka.Kenang-Kenangan Hidup sungguhlah istimewa ditulis dan dikisahkan langsung oleh seorang Hamka. Meskipun beliau sudah tiada nama dan pemikirannya tetap panjang umur dan abadi hingga saat ini.



Kenang-Kenangan Hidup

Penulis Buya Hamka
Kategori Buku Hamka
Sub Kategori Sejarah
ISBN 978-602-250-530-3
Jumlah Hal 672
Terbit 5/2018
Berat 0.955 Kg
Cetakan ke 1
Ukuran 15.2 x 23