Di Bawah Lindungan Ka`bah

Rp. 55,000 15% OFF
Rp. 46,750

Buya Hamka adalah ulama, sastrawan, politikus, pahlawan nasional Indonesia dan Ketua Majelis Ulama Indonesia pertama. Buya Hamka merupakan tokoh Indonesia yang fenomenal karena dia terkenal di dalam dan luar negeri. Dalam 73 tahun usianya, Buya Hamka telah menulis 90-an buku. Pemikiran dan karya-karyanya fenomenal dan terkenal sepanjang zaman, antara lain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kakbah, dan Tafsir al-Azhar.  

Karya Buya Hamka Di Bawah Lindungan Ka’bah

Buya Hamka adalah ulama, sastrawan, politikus, pahlawan nasional Indonesia dan Ketua Majelis Ulama Indonesia pertama. Buya Hamka merupakan tokoh Indonesia yang fenomenal karena dia terkenal di dalam dan luar negeri. Dalam 73 tahun usianya, Buya Hamka telah menulis 90-an buku. Pemikiran dan karya-karyanya fenomenal dan terkenal sepanjang zaman, antara lain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kakbah, dan Tafsir al-Azhar.  

Karya Buya Hamka Di Bawah Lindungan Ka’bah menceritakan jalinan cinta antara dua tokoh utama bernama Hamid dan Zainab yang terhalang oleh perbedaan latar belakang sosial dan ekomoni. Menyadari perbedaan yang mereka hadapi, Hamid merelakan cintanya dan menuruti permintaan ibunda Zainab, Mak Asiah, untuk meminta Zainab menikah dengan laki-laki pilihan keluarga. Hal itu membuat hati Hamid hancur lalu ia pergi ke tanah suci.

Bagaimanakah nasib Zainab setelah ditinggal pergi sang pujaan hati, Hamid? Akankah takdir menyatukan cinta mereka kembali?  

Dalam buku Di Bawah Lindungan Ka’bah, Buya Hamka mengingatkan kembali bahwa hanya Allah SWT-lah yang telah mengatur segala sesuatunya yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya serta kepada-Nyalah kita menyerahkan segala urusan. Buya Hamka menyampaikan pemahamannya bahwa cinta yang suci bebas dari rasa keinginan yang berlebih dan mampu menahan hawa nafsu.

Read more
“Ya Rabbi Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang! Bahwasanya di bawah lindungan Ka`bah rumah Engkau yang suci dan terpilih ini saya menadahkan tangan memohon karunia. Kepada siapakah saya akan pergi memohon ampun kalau bukan kepada Engkau ya Tuhan! Tidak ada seutas tali pun tempat saya bergantung lain daripada tali Engkau; tidak ada satu pintu yang akan saya ketuk lain daripada pintu Engkau. Berilah kelapangan jalan buat saya hendak pulang ke hadirat Engkau saya hendak menuruti orang-orang yang dahulu dari saya orang-orang yang bertali hidupnya dengan hidup saya. Ya Rabbi Engkaulah Yang Mahakuasa kepada Engkaulah kami sekalian akan kembali ...” Hamid dan Zainab dua insan yang sama-sama jatuh cinta tetapi terpisahkan oleh perbedaan latar belakang keluarga dan derajat ekonomi. Perasaan cinta mereka tersimpan rapi dalam hati masing-masing dan tidak terungkapkan. Ketidakberdayaan Hamid dalam mengungkapkan perasaannya semakin memberatkan hati dan perasaan Hamid ketika Mak Asiah Ibu Zainab meminta dirinya untuk melunakkan hati Zainab agar mau menikah dengan laki-laki pilihan keluarga. Untuk mengobati luka hatinya Hamid memutuskan pergi dari Padang ke Mekah. Memohon perlindungan Allah dengan terus beribadah di hadapan Ka`bah.

Di Bawah Lindungan Ka`bah

Penulis Buya Hamka
Kategori Buku Hamka
Sub Kategori Novel
ISBN 978-602-250-417-7
Jumlah Hal 104
Terbit 6/2019
Berat 0.127 Kg
Cetakan ke 6
Ukuran 14.5 x 20.5