Pandangan Anto menerawang ke kejauhan menembus kabut tipis yang ada di hadapannya. Bayangan Difa menyeruak utuh dengan kesahajaan dan keanggunannya. Masih seperti tujuh tahun lalu sebelum sebuah mobil menyambar tubuh Difa untuk mengantarkannya menuju sang pencipta dua minggu menjelang pernikahan mereka. Takdir merenggut kebahagiannya namun tidak semangatnya untuk terus menanam kebaikan. Hingga suatu hari keihklasannya berubah anugerah.