Praktik namimah atau adu domba kini menjadi sesuatu yang lumrah. Ia melingkupi hampir di segenap kehidupan kita dari membuka mata sampai menutupnya kembali. Hal ini bisa di lihat di dengar dari celoteh tetangga tentang tetangga lainnya lalu beritakehidupan selebritis dengan segala pernak-perniknya hingga lingkup pengajian yang membicarakan jamaah lainnya.



Gejala inilah yang memaksa penulis menelurkan karyanya. Sebuah ajakan untuk menegakkan ajaran Rasulullah saw. untuk menjaga lisan yaitu berbicara benar dan baik atau diam. Semua ini demi menuju cita-cita bersama hidup indah tanpa namimah.